Harga Emas Melonjak ke Rekor Baru

Tahun 2025 menandai pencapaian besar dalam perdagangan emas. Pada 14 Maret 2025, harga emas Antam tercatat Rp 1.742.000 per gram, naik dari Rp 1.714.000 per gram sehari sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi global yang mendorong investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.

Lonjakan harga emas ini dipicu oleh sejumlah faktor, seperti fluktuasi nilai tukar, kebijakan bank sentral, inflasi, dan ketidakstabilan geopolitik. Para analis memperkirakan harga emas akan terus naik, terutama jika ketegangan ekonomi global belum mereda.

Sejarah Panjang Emas sebagai Alat Pembayaran

Sejak ribuan tahun lalu, emas telah digunakan sebagai alat pembayaran utama. Pada 600 SM, Kerajaan Lydia di Asia Kecil (sekarang Turki) mencetak koin emas pertama yang dikenal sebagai stater. Koin ini menjadi standar perdagangan di berbagai kerajaan besar, termasuk Romawi dan Yunani.

Di masa kejayaan Islam, Dinar Emas menjadi mata uang utama yang beredar di Timur Tengah.

Emas dalam Sejarah Keuangan Indonesia

Emas telah lama menjadi bagian penting dalam sistem ekonomi Indonesia. Majapahit dan Sriwijaya menggunakan emas sebagai alat tukar dan simbol kekayaan. Hingga abad ke-20, emas masih diterima luas di Nusantara sebagai alat transaksi.

Pada masa kolonial, sistem moneter berbasis emas diterapkan oleh Belanda. Setelah kemerdekaan, meskipun emas tidak lagi digunakan sebagai alat pembayaran resmi, logam mulia ini tetap menjadi aset berharga yang disimpan oleh masyarakat dan lembaga keuangan sebagai cadangan nilai.

Peralihan Emas: Dari Mata Uang ke Investasi

Meski emas tidak lagi menjadi alat pembayaran resmi, logam mulia ini tetap menjadi instrumen investasi yang sangat diminati. Keunggulannya sebagai penyimpan nilai dan pelindung terhadap inflasi serta ketidakstabilan ekonomi menjadikannya pilihan utama.

Di Indonesia, permintaan emas terus meningkat, baik dalam bentuk perhiasan maupun emas batangan. Banyak investor yang menggunakan emas untuk diversifikasi portofolio, mengingat stabilitasnya dibandingkan dengan saham dan obligasi. Perkembangan teknologi juga mempermudah akses investasi emas melalui platform digital, memungkinkan pembelian dalam jumlah kecil.

Masa Depan Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Kenaikan harga emas pada 2025 semakin mengukuhkan daya tarik logam mulia ini di pasar global. Di tengah ketidakpastian ekonomi, emas tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin melindungi kekayaan dari risiko inflasi dan pelemahan mata uang.

Dengan sejarah panjangnya sebagai alat pembayaran hingga aset investasi, emas terus mempertahankan posisinya sebagai simbol kekayaan yang dihargai sepanjang zaman.