
Barong Ider Bumi, Tradisi Tolak Bala Suku Osing Banyuwangi
Setiap tanggal 2 Syawal, masyarakat Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melaksanakan ritual adat Barong Ider Bumi. Upacara ini merupakan tolak bala yang telah diwariskan turun-temurun. Dilaksanakan tepat pada hari kedua setelah Idulfitri, ritual ini sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan perlindungan dari marabahaya. Masyarakat berharap diberikan keselamatan, kemakmuran, dan terhindar dari malapetaka.
Sejarah dan Makna Ritual Barong Ider Bumi
Ritual ini bermula pada tahun 1840-an, ketika Desa Kemiren dilanda wabah yang menyebabkan banyak korban jiwa dan gagal panen. Dalam masa kesulitan itu, seorang sesepuh desa, Mbah Buyut Cili, menerima petunjuk melalui mimpi untuk mengadakan arak-arakan Barong. Sejak saat itu, tradisi ini dilestarikan sebagai simbol persatuan dan solidaritas masyarakat dalam menghadapi cobaan hidup.
Prosesi Pelaksanaan Barong Ider Bumi
Prosesi dimulai dengan doa bersama di petilasan Buyut Cili. Setelah itu, Barong yang dianggap dapat melindungi desa, diarak mengelilingi desa. Diiringi musik tradisional dan tembang macapat, perjalanan sejauh 2 kilometer dilengkapi dengan “sembur uthik-uthik”, yakni penebaran koin logam, beras kuning, dan bunga sebagai simbol penolak bala. Seluruh lapisan masyarakat turut berpartisipasi dalam prosesi ini.
Kuliner Khas Pecel Pitik sebagai Penutup Ritual
Setelah ritual, masyarakat menyajikan kuliner khas, Pecel Pitik. Hidangan ini terbuat dari ayam kampung bakar yang dicampur dengan parutan kelapa berbumbu. Pecel Pitik melambangkan kebersamaan dan rasa syukur atas berkah yang diterima, serta sebagai simbol kesejahteraan yang diharapkan bagi seluruh warga desa.
Pelestarian Tradisi dan Makna Sosial Budaya
Meski dunia berkembang dengan teknologi dan modernisasi, masyarakat Desa Kemiren terus melestarikan ritual adat ini sebagai bagian dari identitas budaya Suku Osing. Tradisi ini tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga mempererat solidaritas sosial di kalangan masyarakat. Barong Ider Bumi menjadi simbol kekuatan komunitas dalam menghadapi tantangan zaman, serta memperkuat identitas mereka sebagai Suku Osing.