
Rekor Baru dalam Sejarah Perum Bulog
Pada 4 Mei 2025, Perum Bulog mencatatkan sejarah baru dengan menembus stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 3.502.895 ton. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi sejak Bulog didirikan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, 57 tahun silam. Lebih dari sekadar angka, pencapaian ini menjadi simbol keberhasilan kolektif antara pemerintah, petani, dan lembaga distribusi pangan nasional dalam menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Lonjakan Stok yang Signifikan dalam Waktu Singkat
Lonjakan stok beras ini terjadi dalam waktu relatif singkat. Pada Januari 2025, stok CBP masih berada di angka 1,7 juta ton. Namun, hanya dalam kurun waktu empat bulan, angka itu melonjak menjadi 3,5 juta ton. Hebatnya, peningkatan ini tidak bergantung pada impor dari luar negeri. Hal ini mencerminkan kemampuan pemerintah dalam mengoptimalkan produksi dan distribusi beras domestik, sekaligus mengurangi tekanan terhadap neraca perdagangan pangan nasional.
Serapan Maksimal dari Petani Lokal
Seluruh stok yang ada saat ini berasal dari hasil panen petani dalam negeri. Pada April 2025 saja, Bulog menyerap sebanyak 1,06 juta ton. Jika ditotal sejak Januari hingga awal Mei 2025, serapan beras mencapai 1,8 juta ton. Angka tersebut jauh melampaui rata-rata serapan tahunan Bulog dalam beberapa dekade terakhir. Kinerja ini juga menunjukkan peningkatan efektivitas dalam sistem logistik dan komunikasi antara pemerintah pusat, daerah, serta para pelaku pertanian.
Dampak Positif bagi Ketahanan Pangan Nasional
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil dari sinergi berbagai pihak dan bukti konkret keberhasilan kebijakan pangan nasional. Peningkatan stok CBP secara signifikan membantu menstabilkan harga beras, menekan inflasi, dan memberikan jaminan kepastian pasar kepada petani. Dampaknya langsung terasa dalam bentuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani di berbagai daerah.
Proyeksi Masa Depan: Potensi Panen Raya
Ke depan, pemerintah memperkirakan panen raya masih akan berlanjut dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini tentu akan semakin menambah cadangan beras nasional. Dengan tren yang sangat positif ini, Indonesia semakin dekat dengan target swasembada pangan secara berkelanjutan. Pemerintah optimistis bahwa jika pola seperti ini bisa terus dipertahankan, ketergantungan terhadap impor dapat dihilangkan sepenuhnya, dan Indonesia akan menjadi contoh ketahanan pangan di tingkat global.