
Mengenal Ruwahan, Tradisi di Lamongan Jelang Ramadan
Ruwahan adalah tradisi khas masyarakat Lamongan, Jawa Timur, yang dilakukan menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini memiliki berbagai ritual penting yang bukan hanya bertujuan menyambut bulan suci, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan spiritual antarwarga. Berikut adalah rincian lebih lengkap mengenai tradisi khas masyarakat Lamongan ini.
Makna dan Waktu Pelaksanaan Ruwahan
Ruwahan dilaksanakan sekitar satu hingga dua minggu sebelum bulan Ramadan, sebagai simbol persiapan menyambut bulan suci. Tradisi ini melibatkan kegiatan spiritual dan sosial, yang mencerminkan semangat kebersihan dan kepedulian terhadap sesama. Dalam pelaksanaannya, masyarakat Lamongan membersihkan rumah dan lingkungan, serta berdoa untuk mendapatkan berkah dan perlindungan dari Allah SWT.
Ritual Gotong Royong dan Kebersamaan
Salah satu kegiatan utama dalam Ruwahan adalah gotong-royong untuk membersihkan lingkungan. Setiap rumah saling membantu untuk memastikan kebersihan dan keharmonisan tercipta. Selain itu, masyarakat juga memasak makanan khas seperti lontong, ketupat, dan nasi tumpeng. Makanan-makanan ini tidak hanya disantap bersama keluarga, tetapi juga dibagikan kepada tetangga dan saudara, sebagai wujud kebersamaan.
Ziarah Kubur: Doa untuk Leluhur
Ruwahan juga melibatkan ziarah kubur, sebuah bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal. Masyarakat Lamongan berkunjung ke makam keluarga dan kerabat, memanjatkan doa untuk arwah mereka. Selain itu, ziarah kubur dianggap sebagai doa untuk keselamatan dan keberkahan keluarga selama bulan Ramadan yang akan datang.
Ruwahan sebagai Simbol Kebersamaan dan Keterikatan Sosial
Melalui Ruwahan, masyarakat Lamongan menunjukkan rasa solidaritas, saling membantu, dan menjaga kebersamaan antarwarga. Tradisi ini bukan hanya mempererat ikatan sosial, tetapi juga menciptakan suasana harmonis dalam menyambut Ramadan. Tradisi ini menjadi momen untuk menjaga nilai-nilai agama dan sosial yang diwariskan secara turun-temurun.
Pelestarian Tradisi dan Warisan Budaya
Ruwahan tidak hanya sekadar sebuah kebiasaan, melainkan juga menjadi bagian dari warisan budaya yang penting. Tradisi ini terus dilestarikan oleh masyarakat Lamongan sebagai cara untuk mempererat hubungan antar sesama, menjaga kebersihan, dan mengingatkan akan pentingnya spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini tetap dipertahankan sebagai bentuk kepercayaan dan budaya yang terus hidup dalam masyarakat Lamongan hingga kini.
Dengan demikian, Ruwahan bukan hanya sekadar tradisi menyambut Ramadan, tetapi juga menjadi sarana memperkokoh nilai kebersamaan, kepedulian sosial, dan spiritual dalam kehidupan masyarakat Lamongan.