
Pemerintah Indonesia sedang gencar menertibkan truk Over Dimension and Over Load (ODOL). Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan jalan, memperpanjang umur infrastruktur, dan menekan angka kecelakaan. Truk ODOL selama ini sering menyebabkan kerusakan parah pada jalan nasional. Selain itu, ODOL juga menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas yang fatal. Namun, muncul kekhawatiran bahwa kebijakan ini dapat memicu inflasi. Kekhawatiran ini timbul karena meningkatnya biaya logistik yang harus ditanggung oleh pelaku usaha.
Apakah Pemberantasan Truk ODOL Menyebabkan Inflasi?
Ekonom dari Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi, menilai penghapusan truk ODOL tidak langsung memicu inflasi. Menurutnya, memang ada potensi naiknya biaya logistik akibat berkurangnya kapasitas muatan. Namun, hal tersebut belum tentu berdampak besar pada inflasi nasional. Ia menyarankan peningkatan efisiensi distribusi barang. Selain itu, penguatan sistem logistik nasional juga penting. Salah satu solusi adalah mendorong penggunaan moda alternatif seperti kereta api dan kapal laut.
Langkah Pemerintah dalam Penertiban Truk ODOL
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menegaskan bahwa keselamatan masyarakat lebih utama dibandingkan kekhawatiran terhadap inflasi. Ia menyatakan bahwa satu nyawa tak sebanding dengan angka inflasi. Sebagai tahap awal, pemerintah memilih Jawa Barat dan Riau sebagai proyek percontohan. Penertiban ini akan diperluas secara bertahap ke wilayah lain. Sosialisasi dan kesiapan infrastruktur akan mendukung proses ini.
Dampak Ekonomi dari Truk ODOL
Truk ODOL telah menyebabkan kerugian besar bagi negara. Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyebut negara harus mengeluarkan dana hingga Rp 41 triliun per tahun. Dana tersebut digunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat ODOL. Selain itu, truk ini juga menciptakan persaingan tidak sehat. Banyak perusahaan angkutan yang mengabaikan aturan demi keuntungan lebih besar.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa penertiban tetap harus dilakukan. Ia menilai keselamatan dan kepentingan jangka panjang lebih penting dari dampak ekonomi jangka pendek. Pemerintah juga menyiapkan insentif dan skema dukungan bagi pelaku logistik. Hal ini bertujuan agar masa transisi berjalan lebih lancar.
Kesimpulan
Meski ada kekhawatiran pemberantasan truk ODOL akan memicu inflasi, para ahli dan pemerintah menilai dampaknya bisa dikendalikan. Kuncinya ada pada efisiensi distribusi dan perbaikan sistem logistik. Langkah tegas ini penting demi keselamatan dan perlindungan infrastruktur.
Pemberantasan ODOL merupakan kebijakan strategis yang harus dijalankan. Meski butuh penyesuaian di sektor logistik, manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar. Kebijakan ini juga menunjukkan komitmen negara dalam menegakkan aturan dan melindungi kepentingan publik.