
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-111 Kota Sukabumi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir dengan membawa sejumlah gagasan strategis terkait penataan kota. Ia menyoroti berbagai permasalahan lingkungan, estetika tata ruang, serta kondisi permukiman warga yang membutuhkan perhatian serius demi menciptakan Kota Sukabumi yang lebih tertata, indah, dan nyaman untuk dihuni.
Terowongan Pintar: Solusi Estetika dan Banjir Kota
Salah satu terobosan yang diusulkan adalah pembangunan terowongan pintar. Terowongan ini dirancang untuk memindahkan kabel listrik dan telekomunikasi ke bawah tanah, demi menciptakan wajah kota yang lebih rapi dan bebas dari semrawut kabel udara. Tak hanya itu, fungsi tambahan sebagai sistem drainase akan menjadi solusi jangka panjang bagi persoalan banjir yang kerap menghantui warga. Proyek ini direncanakan mulai dibangun pada 2025 dan ditargetkan rampung pada 2027, dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi dan kota.
Penataan Permukiman Bantaran Sungai
Penataan permukiman di sepanjang Sungai Cipalabuan juga menjadi perhatian utama. Dedi berencana membongkar rumah-rumah yang berdiri terlalu dekat dengan aliran sungai, serta merelokasi warganya ke tempat yang lebih aman. Bagi warga yang tetap ingin tinggal di sekitar sungai, ia menyarankan penggunaan rumah panggung untuk menghindari dampak banjir. Langkah ini bertujuan mengembalikan fungsi sungai dan mencegah penumpukan sampah yang kerap memicu bencana.
Evaluasi Tata Ruang dan Gerakan Pelestarian Hutan
Dalam konteks perencanaan jangka panjang, Dedi menekankan perlunya evaluasi tata ruang Kota Sukabumi. Ia menyebut kajian ini akan berlangsung selama satu tahun, melibatkan pakar tata kota dan akademisi. Dedi juga memperkenalkan konsep “karembong hejo”, yaitu ajakan untuk menjaga dan melestarikan hutan sebagai simbol identitas dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Aksi Nyata di Lapangan dan Respons Masyarakat
Sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan, Dedi Mulyadi turut serta dalam aksi bersih-bersih Sungai Cipalabuan. Aksi ini menuai beragam respons publik—ada yang mengapresiasi, ada pula yang menganggapnya sebagai pencitraan. Namun Dedi menegaskan bahwa kepeduliannya terhadap lingkungan bersifat nyata dan berkelanjutan.
Membangun Sukabumi yang Lebih Baik
Melalui berbagai inisiatif ini, Dedi Mulyadi menunjukkan bahwa momentum HUT ke-111 Kota Sukabumi bukan hanya perayaan seremonial, melainkan saat yang tepat untuk refleksi dan perubahan. Ia berharap Kota Sukabumi bisa menjadi percontohan kota yang tertata rapi, ramah lingkungan, dan manusiawi bagi seluruh warganya.