Kematian Mendadak Puluhan Babi di Pasuruan

Sekitar 70 ekor babi di Desa Sedaeng dan Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dilaporkan mati secara mendadak. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan peternak, mengingat kematian hewan ternak dalam jumlah besar dapat berdampak pada ekonomi dan kesehatan masyarakat sekitar.

Upaya Pemerintah dalam Mengidentifikasi Penyebab

Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan segera bertindak dengan mengambil sampel darah dari babi-babi yang mati. Sampel tersebut dikirim ke laboratorium untuk diuji guna mengetahui penyebab pasti kematian hewan-hewan tersebut.

Dugaan Infeksi African Swine Fever (ASF)

Kematian mendadak sering dikaitkan dengan wabah African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika, sebuah penyakit virus yang sangat menular dan mematikan. Beberapa gejala ASF meliputi:

  • Demam tinggi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kulit kemerahan
  • Pendarahan internal

Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi bahwa kematian babi di Pasuruan disebabkan oleh ASF. Pemerintah masih menunggu hasil uji laboratorium sebelum memberikan kepastian terkait penyakit yang menyerang ternak tersebut.

Kasus Serupa di Daerah Lain

Peristiwa serupa juga terjadi di beberapa wilayah lain di Indonesia:

  • Kabupaten Nagekeo, NTT: Sebanyak 87 ekor babi mati dengan gejala yang mengarah pada ASF. Sampel darah telah dikirim ke Kupang untuk diperiksa lebih lanjut.
  • Kabupaten Ende, NTT: Sebanyak 25 ekor mati mendadak, dan sampel darah telah dikirim ke Balai Besar Veteriner di Denpasar untuk pemeriksaan laboratorium.

Tindakan Pencegahan dan Imbauan bagi Peternak

Dinas Peternakan dan pemerintah daerah terus melakukan pengawasan serta mengambil langkah pencegahan guna menghindari penyebaran penyakit yang lebih luas. Masyarakat, khususnya para peternak, diimbau untuk meningkatkan langkah-langkah biosekuriti, seperti:

  • Menjaga kebersihan kandang secara rutin
  • Membatasi akses orang dan hewan lain ke area peternakan
  • Melaporkan segera jika ada tanda-tanda penyakit pada ternak mereka

Dengan adanya upaya ini, diharapkan penyebab kematian babi di Pasuruan dapat segera teridentifikasi, dan tindakan pencegahan lebih lanjut dapat diterapkan untuk melindungi peternakan dari wabah yang berpotensi merugikan.