Pemerintah Indonesia telah menunjuk empat tokoh global sebagai penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah sovereign wealth fund baru yang bertujuan mengelola aset senilai lebih dari USD 900 miliar. Penunjukan ini diharapkan dapat memperkuat kredibilitas dan kinerja dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Profil Keempat Penasihat Global

  1. Ray Dalio: Pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia dengan dana kelolaan mencapai USD 112 miliar. Dalio dikenal sebagai investor terkemuka dengan pengalaman luas dalam manajemen investasi.

  2. Jeffrey Sachs: Ekonom dan pakar pembangunan berkelanjutan yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai inisiatif global.

  3. Thaksin Shinawatra: Mantan Perdana Menteri Thailand yang memiliki pengalaman luas dalam pemerintahan dan bisnis di kawasan Asia Tenggara.

  4. Tony Blair: Mantan Perdana Menteri Inggris yang sebelumnya telah dipertimbangkan untuk posisi di Danantara.

Tujuan dan Fokus Investasi Danantara

Danantara bertujuan untuk membantu Presiden Prabowo Subianto mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. Investasi awal sebesar USD 20 miliar akan difokuskan pada sektor sumber daya alam, pengembangan kecerdasan buatan (AI), energi, dan ketahanan pangan.

Tantangan dan Kekhawatiran

Meskipun penunjukan penasihat global ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pasar, terdapat kekhawatiran mengenai potensi campur tangan politik dalam operasional Danantara. Hal ini telah menyebabkan penurunan signifikan di pasar saham Jakarta.

Kesimpulan

Dengan melibatkan tokoh-tokoh global berpengalaman sebagai penasihat, Danantara diharapkan dapat menjadi lembaga investasi yang kredibel dan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, penting bagi Danantara untuk memastikan transparansi dan independensi dalam pengelolaannya guna mengatasi berbagai kekhawatiran yang muncul di kalangan investor dan masyarakat.