Target Produksi Energi Nasional dari Sumur Rakyat

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan peningkatan produksi minyak bumi nasional dari sektor sumur rakyat. Langkah ini merupakan bagian dari strategi ketahanan energi nasional, dengan target ambisius mencapai 15 ribu barel per hari (bph). Sumur rakyat—yang dikelola oleh masyarakat secara tradisional dan beroperasi di bawah skema tertentu—diharapkan menjadi solusi tambahan terhadap penurunan produksi dari lapangan minyak besar yang sudah menua.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tutuka Ariadji menyampaikan bahwa pemerintah akan mengoptimalkan sumur rakyat yang tersebar di beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan. “Sumur rakyat memiliki potensi besar jika didukung teknologi yang tepat dan tata kelola yang baik,” ujar Tutuka.

Regulasi dan Pendampingan untuk Meningkatkan Produktivitas

Pemerintah juga menyiapkan regulasi baru untuk mendukung pengelolaannya secara legal dan aman. Salah satunya adalah melalui kerja sama antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah daerah, dan koperasi masyarakat. Skema ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi tetapi juga menjamin keselamatan kerja serta perlindungan lingkungan.

Pendampingan teknis juga akan diberikan kepada masyarakat pengelola sumur. Kementerian ESDM mengaku akan menggandeng perusahaan-perusahaan energi untuk berbagi teknologi dan pelatihan dalam rangka meningkatkan efisiensi produksi. Program ini juga akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar lokasi sumur.

Manfaat Ekonomi bagi Daerah dan Masyarakat

Dengan ditargetkannya produksi 15 ribu bph, potensi pendapatan daerah dari sektor minyak diperkirakan akan meningkat secara signifikan. Selain itu, program ini  dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Pemerintah daerah pun diharapkan turut aktif dalam pengawasan dan pengembangan sektor ini.

Program ini akan diuji coba secara bertahap, dimulai dari wilayah yang selama ini dikenal memiliki aktivitas sumur rakyat aktif, seperti di Blora, Bojonegoro, dan Musi Banyuasin. Jika berhasil, model ini bisa direplikasi ke daerah lain yang memiliki cadangan minyak namun belum tergarap maksimal.

Kesimpulan

Pengelolaan sumur rakyat menjadi perhatian strategis pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak nasional. Dengan target 15 ribu barel per hari, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Selain memperkuat ketahanan energi, program ini juga berpotensi besar dalam meningkatkan ekonomi lokal dan membuka lapangan kerja di sektor energi rakyat.