Aksi Demo Sopir Truk Lumpuhkan Lalu Lintas

Surabaya – Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan sopir truk pada Selasa pagi (10 Juni 2025) menyebabkan kemacetan parah di sejumlah ruas jalan utama Kota Surabaya. Diperkirakan, antrean kendaraan yang terdampak mencapai hingga 5 kilometer. Para pengemudi melakukan aksi protes terhadap kebijakan penertiban dan pembatasan operasional truk yang dinilai merugikan mereka secara ekonomi.

Aksi ini dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan berlangsung di kawasan Margomulyo, yang merupakan jalur vital distribusi logistik dan akses ke kawasan industri. Ratusan truk parkir secara berjajar di badan jalan, menutup sebagian besar ruas jalan dan membuat kendaraan pribadi serta angkutan umum tidak dapat melintas.

Tuntutan Utama: Evaluasi Pembatasan Operasional

Para sopir truk menuntut pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mengevaluasi kebijakan jam operasional yang hanya memperbolehkan truk melintas di luar jam sibuk. Mereka menyebutkan bahwa kebijakan tersebut mengakibatkan kerugian besar karena jam kerja yang terbatas serta peningkatan biaya operasional.

“Kami bukan menolak aturan, tapi kami minta pemerintah lebih bijak. Kalau dibatasi terus, kami makan apa?” ujar salah satu sopir dalam orasinya. Selain itu, para sopir juga mengeluhkan biaya retribusi dan pungutan liar di beberapa titik jalan yang mereka lalui.

Respons Pemerintah dan Kepolisian

Menanggapi aksi tersebut, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Surabaya langsung turun ke lokasi untuk melakukan negosiasi. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Aryanto Nugroho, mengatakan pihaknya memahami aspirasi para sopir, namun mengimbau agar aksi dilakukan tanpa mengganggu ketertiban umum.

“Kami telah membuka jalur komunikasi dengan perwakilan sopir truk dan pemerintah kota. Kami harap semua pihak bisa menahan diri agar tidak merugikan masyarakat lain,” ujar Aryanto.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa pemerintah akan mengevaluasi kembali kebijakan yang ada dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kelancaran lalu lintas dan keberlangsungan ekonomi para sopir truk.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Kemacetan yang terjadi akibat aksi ini tidak hanya membuat arus lalu lintas lumpuh, tetapi juga mengganggu distribusi barang ke sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan. Beberapa pengusaha logistik mengaku mengalami kerugian karena pengiriman yang tertunda.

Warga juga mengeluhkan lamanya waktu tempuh karena harus memutar jalan jauh dari lokasi kemacetan. Banyak pengguna jalan terpaksa terlambat ke tempat kerja maupun sekolah.

Kesimpulan

Aksi demo sopir truk di Surabaya menjadi sinyal bagi pemerintah agar lebih bijak dalam membuat kebijakan transportasi. Khususnya yang menyangkut sektor logistik.

Solusi yang adil dan saling menguntungkan sangat dibutuhkan. Distribusi barang harus tetap lancar, namun hak sopir untuk mencari nafkah juga harus dihargai. Pemerintah perlu bertindak cepat agar situasi tidak memanas dan ekonomi kota tetap berjalan normal.