
Pertumbuhan Signifikan Sistem Pembayaran Digital
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat lonjakan luar biasa dalam penggunaan sistem pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Hingga pertengahan tahun 2025, total nilai transaksi QRIS telah menembus angka Rp 317 triliun, atau meningkat sebesar 148 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta, menyampaikan bahwa pertumbuhan tersebut menunjukkan pergeseran perilaku masyarakat ke arah transaksi non-tunai yang semakin kuat. “Peningkatan transaksi QRIS ini menunjukkan keberhasilan dalam mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran secara inklusif,” ujar Filianingsih dalam konferensi pers, Senin (14/7/2025).
Pelaku UMKM dan Generasi Muda Jadi Pendorong Utama
Dalam laporan BI, peningkatan penggunaan QRIS terutama didorong oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta kalangan generasi muda yang kini semakin terbiasa dengan metode pembayaran digital. Saat ini, lebih dari 34 juta merchant di seluruh Indonesia telah terdaftar sebagai pengguna QRIS, dengan sebagian besar berasal dari sektor informal.
Transaksi paling banyak tercatat terjadi di sektor perdagangan, makanan dan minuman, serta transportasi online. Penggunaan QRIS tidak hanya populer di kota-kota besar, tetapi juga mulai menjangkau daerah-daerah terpencil berkat dukungan program digitalisasi keuangan dari pemerintah daerah dan perbankan.
Upaya Pemerintah dan BI Perluas Akses QRIS
Bank Indonesia aktif menjalankan edukasi dan literasi keuangan digital, khususnya untuk masyarakat pedesaan dan pelaku UMKM. Tujuannya adalah memperluas penggunaan QRIS.
Pemerintah bekerja sama dengan perbankan dan penyedia layanan pembayaran agar infrastruktur semakin siap. Fitur baru QRIS Tuntas juga mendorong efisiensi karena memungkinkan transaksi cepat dan antarbank.
BI menargetkan 45 juta merchant akan bergabung dalam ekosistem QRIS hingga akhir 2025.
Menuju Masyarakat Digital yang Inklusif
Peningkatan transaksi QRIS menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin adaptif terhadap teknologi keuangan. Transformasi ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital secara inklusif dan berkelanjutan.
Dengan perkembangan tersebut, BI optimis visi “Satu QRIS untuk Semua” bisa tercapai. Sistem ini menawarkan pembayaran digital yang mudah, murah, cepat, aman, dan andal (MUDAH).
QRIS juga ditargetkan bisa digunakan untuk transaksi lintas negara, terutama di kawasan ASEAN.