SUKABUMI, JAWA BARAT – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi sejak Selasa malam (21/5) telah menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah titik. Bencana ini mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk satu gedung sekolah dasar yang dilaporkan mengalami kerusakan berat.

Curah Hujan Tinggi Picu Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi melaporkan bahwa curah hujan tinggi yang terjadi selama lebih dari enam jam tanpa henti telah menyebabkan meluapnya beberapa sungai kecil dan mengakibatkan banjir di kawasan permukiman warga. Selain itu, tebing tanah di daerah perbukitan tidak mampu menahan tekanan air, sehingga terjadi longsor di beberapa desa, khususnya di Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Kadudampit.

Menurut laporan sementara, puluhan rumah warga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 50–100 cm. Beberapa ruas jalan desa pun tertutup material longsor, menyulitkan akses evakuasi dan distribusi bantuan.

Gedung Sekolah Dasar Runtuh Sebagian

Salah satu kerusakan paling parah terjadi di SDN 3 Cikembar, yang berada tidak jauh dari lereng perbukitan. Longsor yang menerjang bagian belakang sekolah menyebabkan dua ruang kelas runtuh sebagian. Beruntung tidak ada aktivitas belajar mengajar saat kejadian terjadi dini hari, sehingga tidak ada korban jiwa dari pihak siswa maupun guru.

Kepala Sekolah SDN 3 Cikembar, Siti Nurhalimah, mengungkapkan bahwa kejadian ini sangat mengejutkan. “Kami sangat terpukul melihat kondisi sekolah saat pagi. Sebagian ruang kelas tidak bisa lagi digunakan,” ujarnya.

Tanggapan Pemerintah dan Upaya Penanggulangan

Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menurunkan tim gabungan dari BPBD, dinas sosial, dan TNI/Polri untuk melakukan evakuasi dan pendataan kerusakan. Selain itu, tenda darurat telah didirikan bagi warga yang rumahnya terdampak parah. Kegiatan belajar-mengajar untuk sementara dialihkan ke gedung balai desa terdekat.

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan perbaikan pada infrastruktur penting, termasuk sekolah yang rusak. “Kami akan mengupayakan bantuan dana dan logistik secepatnya. Fokus utama adalah keselamatan dan kenyamanan warga terdampak,” ujarnya dalam konferensi pers.

Imbauan dan Kewaspadaan Warga

BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat intensitas hujan tinggi. Masyarakat juga diminta melapor ke perangkat desa atau BPBD jika menemukan retakan tanah atau tanda-tanda longsor.

Dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, masyarakat diminta untuk tetap siaga dan menghindari area berisiko tinggi. Pemerintah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong dalam pemulihan pascabencana ini.