
Jakarta Timur, 16 Juli 2025 — Kepolisian kembali menggagalkan aksi tawuran yang melibatkan puluhan remaja di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu (16/7) sekitar pukul 03.30 WIB. Dalam upaya pencegahan ini, sebanyak 24 remaja berhasil diamankan oleh aparat gabungan dari Polsek Cipayung dan Polres Metro Jakarta Timur.
Kronologi Kejadian
Tawuran ini terendus berkat laporan warga yang curiga dengan gerombolan remaja berkumpul di beberapa titik sekitar Jalan Raya Pondok Gede. Para pelaku terlihat membawa senjata tajam dan benda tumpul seperti celurit, stik golf, hingga batu. Warga yang resah kemudian menghubungi pihak kepolisian melalui layanan darurat.
Tim patroli segera dikerahkan ke lokasi dan berhasil menangkap para remaja tersebut sebelum bentrok benar-benar terjadi. Sejumlah remaja sempat berusaha melarikan diri, namun berhasil diamankan setelah dilakukan pengejaran.
Barang Bukti dan Pemeriksaan
Dari hasil penangkapan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa 7 bilah celurit, 2 stik golf, 1 gir motor yang diikat dengan sabuk, dan beberapa unit sepeda motor yang digunakan para pelaku. Selain itu, ponsel milik para remaja juga diamankan untuk ditelusuri motif serta komunikasi mereka di media sosial.
Menurut Kapolsek Cipayung, AKP Heru Santoso, aksi tawuran ini direncanakan melalui media sosial dan grup pesan instan. “Mereka janjian lewat Instagram dan WhatsApp untuk saling serang, motifnya masih kami dalami, namun kuat dugaan karena dendam antarkelompok remaja,” ujarnya.
Penanganan dan Pembinaan
Saat ini seluruh remaja yang diamankan sedang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Cipayung. Mereka rata-rata masih berstatus pelajar dan berusia antara 15 hingga 18 tahun. Pihak kepolisian juga memanggil orang tua dan pihak sekolah untuk turut melakukan pembinaan.
Polisi menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam perencanaan atau aksi tawuran, termasuk kemungkinan dikenakan sanksi pidana jika ditemukan pelanggaran hukum berat.
Imbauan kepada Masyarakat
Polisi mengimbau kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya, terutama saat malam hingga dini hari. Selain itu, pihak kepolisian juga akan terus mengintensifkan patroli dan pemantauan media sosial untuk mencegah aksi serupa terulang kembali.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa pencegahan kekerasan remaja memerlukan kerja sama antara masyarakat, sekolah, dan aparat penegak hukum. Diharapkan, langkah cepat aparat dalam menggagalkan tawuran ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.