Kecelakaan Bus Adhi Putra Terbalik di Poso, Sulawesi Tengah

Sebuah kecelakaan bus kembali terjadi di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu, 23 Februari 2025. Bus Adhi Putra yang membawa 25 penumpang mengalami kecelakaan tragis setelah melaju dengan kecepatan tinggi di tikungan tajam.

Akibat kecelakaan ini, 15 penumpang mengalami luka-luka, dengan dua orang di antaranya menderita patah tulang. Sebagian korban mengalami cedera ringan seperti luka memar dan lecet, sementara lainnya harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat. Proses evakuasi dilakukan dengan cepat oleh warga sekitar yang langsung memberikan pertolongan sebelum petugas medis tiba di lokasi.

Kronologi Kecelakaan: Kecepatan Tinggi dan Jalan Berkelok

Bus Adhi Putra diketahui melayani rute Makassar-Morowali. Pada saat kejadian, kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi melewati jalanan berkelok di kawasan perbukitan Trans Sulawesi. Menurut saksi mata, bus terlihat melaju dengan cukup kencang sebelum memasuki tikungan tajam di daerah yang dikenal rawan kecelakaan.

Pengemudi diduga kehilangan kendali saat mencoba menikung, menyebabkan bus oleng dan akhirnya terguling di sisi jalan. Beberapa penumpang terlempar keluar, sementara yang lain terjebak di dalam kendaraan yang terbalik. Proses evakuasi memakan waktu cukup lama, terutama bagi korban yang terjepit di dalam badan bus.

Tim medis dan aparat kepolisian tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban serta mengatur lalu lintas yang sempat macet akibat insiden ini. Sejumlah penumpang yang mengalami luka serius langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Faktor Penyebab Kecelakaan

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, kecelakaan ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain:

  1. Kecepatan Berlebih – Sopir diduga mengemudikan bus dengan kecepatan tinggi di jalanan yang seharusnya dilalui dengan lebih hati-hati.
  2. Medan Jalan yang Berbahaya – Jalur Trans Sulawesi dikenal memiliki banyak tikungan tajam serta jalanan yang menanjak dan menurun curam.
  3. Cuaca dan Kondisi Jalan – Meskipun tidak ada laporan hujan pada saat kejadian, beberapa bagian jalan di daerah tersebut cukup licin dan sempit, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
  4. Kondisi Kendaraan – Masih perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut apakah ada faktor teknis dari kendaraan yang turut berkontribusi terhadap kecelakaan ini.

Rekor Buruk Kecelakaan di Jalan Trans Sulawesi

Jalur Trans Sulawesi memang sudah dikenal sebagai salah satu jalur dengan tingkat kecelakaan tinggi. Beberapa kecelakaan fatal sebelumnya juga pernah terjadi di jalur ini, di antaranya:

  • Desember 2024: Sebuah bus penumpang dengan nomor polisi DP 7702 KA yang melaju dari Toraja menuju Kendari mengalami kecelakaan di Kilometer 14, Kelurahan Battang, Kota Palopo. Bus tersebut terperosok ke dalam jurang setelah gagal menikung dengan baik. Akibat kejadian ini, lima orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
  • April 2024: Kecelakaan juga terjadi pada bus Damri dengan nomor polisi DN 7158 AU yang terguling di Jalan Trans Tentena-Bada, Kabupaten Poso. Bus tersebut membawa 24 penumpang dan terguling setelah berpapasan dengan sebuah dump truck di jalanan menurun. Insiden ini menyebabkan lima orang mengalami luka berat, sementara 19 lainnya mengalami luka ringan.

Banyaknya kecelakaan di jalan ini menunjukkan bahwa ada permasalahan serius terkait keselamatan di jalur Trans Sulawesi, baik dari sisi infrastruktur jalan maupun perilaku pengemudi.

Tanggapan Pihak Berwenang dan Upaya Pencegahan

Kecelakaan ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk kepolisian dan pemerintah daerah. Kapolres Poso menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan dan menilai apakah ada unsur kelalaian dari pihak pengemudi atau perusahaan otobus.

Selain itu, Dinas Perhubungan Sulawesi Tengah juga mengimbau para sopir angkutan umum untuk lebih berhati-hati dalam berkendara, terutama di jalur-jalur berbahaya seperti Trans Sulawesi. Pemerintah setempat juga berencana untuk memperbaiki rambu-rambu peringatan di beberapa titik rawan kecelakaan dan meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan umum yang beroperasi di jalur ini.

Peringatan bagi Pengemudi dan Penumpang

Insiden ini kembali menjadi pengingat bahwa keselamatan dalam perjalanan adalah tanggung jawab bersama. Para pengemudi bus diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam mengemudikan kendaraannya, terutama di jalur berkelok yang memiliki risiko tinggi. Selain itu, perusahaan otobus juga diminta untuk lebih ketat dalam melakukan pengecekan kondisi kendaraan sebelum beroperasi.

Sementara itu, para penumpang juga diimbau untuk selalu memilih moda transportasi yang memiliki standar keselamatan yang baik dan tidak segan untuk menegur pengemudi jika berkendara dengan ugal-ugalan.

Dengan meningkatnya kewaspadaan dari semua pihak, diharapkan kejadian serupa tidak kembali terulang dan perjalanan di jalur Trans Sulawesi bisa menjadi lebih aman bagi semua pengguna jalan.