New York, 10 Juni 2025 — Harga minyak dunia mengalami penguatan tipis pada perdagangan Selasa pagi waktu Asia, didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Meskipun penguatan tidak signifikan, sentimen pasar menunjukkan kehati-hatian menjelang rilis data inflasi konsumen AS yang diperkirakan berdampak pada arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Dolar AS Melemah, Harga Komoditas Terangkat

Pelemahan nilai tukar dolar AS memberikan dorongan positif terhadap minyak mentah. Diketahui bahwa harga komoditas seperti minyak yang diperdagangkan dalam dolar akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain ketika dolar melemah, sehingga meningkatkan permintaan.

Indeks dolar AS tercatat turun ke level terendah dalam hampir satu minggu, menjelang publikasi data Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang akan dirilis pada hari Rabu waktu setempat. Pelaku pasar memperkirakan inflasi inti tetap tinggi, namun laju inflasi keseluruhan akan menunjukkan tanda-tanda melambat.

Harga Minyak Naik Tipis

Mengutip data perdagangan terkini, harga minyak mentah Brent untuk kontrak Agustus naik 0,3% ke level USD 81,83 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli naik 0,35% ke USD 78,16 per barel.

Penguatan harga ini juga ditopang oleh ekspektasi penurunan persediaan minyak mentah AS dalam laporan mingguan yang akan diterbitkan American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA) dalam dua hari ke depan. Pasar berharap akan ada penurunan stok sebesar lebih dari 2 juta barel.

Ketidakpastian Pasar Masih Bayangi

Meski ada tren naik, pasar energi global masih diliputi ketidakpastian. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah turut membebani. Fluktuasi nilai tukar dolar dan permintaan global yang belum stabil juga ikut menekan.

Kondisi ekonomi China dan negara konsumen utama lainnya masih jadi perhatian. OPEC+ telah sepakat mulai mengembalikan sebagian pemangkasan produksi pada Oktober 2025. Langkah ini bertujuan menstabilkan pasar, meski menimbulkan kekhawatiran kelebihan pasokan pada akhir tahun.

Kesimpulan

Harga minyak menguat tipis di awal pekan ini. Penyebab utamanya adalah pelemahan dolar AS dan harapan penurunan stok minyak. Namun, risiko tetap tinggi akibat ketidakpastian arah kebijakan The Fed dan situasi geopolitik. Pelaku pasar kini menanti data inflasi dan laporan stok minyak untuk menentukan arah harga berikutnya.