
Kronologi Penemuan Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Padang Pariaman
Padang Pariaman, Sumatera Barat – Masyarakat Sumatera Barat digemparkan dengan penemuan kasus mutilasi yang mengerikan di wilayah Padang Pariaman. Potongan tubuh manusia ditemukan di beberapa titik berbeda, dan kepolisian segera melakukan penyelidikan intensif. Peristiwa ini terjadi pada awal Juni 2025, ketika warga melaporkan bau menyengat dari sebuah ladang kosong di Kecamatan Lubuk Alung. Setelah dilakukan penggalian oleh aparat, ditemukan potongan tubuh manusia yang dibungkus dalam kantong plastik.
Identitas Korban dan Motif Sementara
Korban diketahui berinisial MZ, seorang pria berusia 32 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya. Berdasarkan hasil autopsi sementara dari Rumah Sakit Bhayangkara Padang, korban mengalami luka tusuk dan bekas sayatan yang mengarah pada tindakan pembunuhan dengan unsur sadisme. Polisi menduga kuat motif pembunuhan dilandasi dendam pribadi dan persoalan utang piutang. Selain itu, korban dan pelaku diketahui memiliki hubungan pertemanan sebelum tragedi terjadi.
Penangkapan dan Pengakuan Pelaku
Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian berhasil meringkus pelaku yang berinisial RA (38), warga setempat yang juga memiliki catatan kriminal. Dalam pemeriksaan intensif, RA mengaku sebagai pelaku mutilasi dan bahkan mengejutkan penyidik dengan pengakuan bahwa ini bukan kali pertama ia membunuh. RA ternyata juga terlibat dalam dua kasus pembunuhan lainnya yang terjadi di daerah berbeda dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Salah satunya adalah kasus pembunuhan di Kota Padang pada 2023 yang hingga kini belum terungkap pelakunya.
Jeratan Hukum dan Proses Penyidikan Lanjutan
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Rico Fernando, menyatakan bahwa RA akan dijerat dengan pasal berlapis, termasuk Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal mutilasi sesuai dengan KUHPidana, dengan ancaman maksimal hukuman mati. Polisi kini menggali kemungkinan keterlibatan pelaku dalam jaringan kriminal yang lebih besar serta menelusuri lokasi pembunuhan lainnya yang diduga dilakukan oleh RA. Barang bukti berupa senjata tajam, kantong plastik, dan kendaraan yang digunakan pelaku telah diamankan.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Warga sekitar mengaku trauma dan khawatir dengan kasus ini, apalagi lokasi penemuan jasad berdekatan dengan permukiman. Pemerintah Daerah Padang Pariaman turut angkat bicara. Bupati Padang Pariaman meminta aparat memperketat pengawasan terhadap orang-orang dengan riwayat kejahatan, serta memberikan pendampingan psikologis kepada warga yang terdampak secara emosional. Selain itu, lembaga sosial dan keagamaan juga didorong untuk memperkuat pembinaan moral di tingkat masyarakat.
Penutup
Kasus mutilasi di Padang Pariaman ini tidak hanya membuka luka baru bagi keluarga korban, tapi juga menjadi pengingat akan pentingnya deteksi dini terhadap potensi kejahatan di lingkungan sekitar. Kepolisian terus mendalami kasus ini dengan harapan dapat mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan. Masyarakat diimbau tetap waspada dan segera melapor jika menemukan kejanggalan di lingkungan mereka.