
19 Narapidana Kabur dari Lapas Nabire
Nabire, Papua Tengah – Sebuah insiden pelarian massal mengguncang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire pada hari Selasa (3/6/2025), ketika 19 narapidana berhasil melarikan diri dari balik jeruji besi. Kejadian ini terjadi pada siang hari saat pengamanan diduga dalam kondisi lengah. Yang lebih mengejutkan, 11 dari 19 napi yang kabur diketahui merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), kelompok separatis yang telah lama menjadi ancaman keamanan di wilayah Papua.
Kronologi Kejadian: Aksi Pelarian Terorganisir
Menurut keterangan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua Tengah, pelarian terjadi sekitar pukul 13.15 WIT. Para napi diduga sudah merencanakan aksi tersebut dengan matang. Mereka memanfaatkan celah pengawasan saat jam kunjungan serta kelemahan pada sistem penguncian blok tahanan. Beberapa napi bahkan diduga menggunakan alat bantu seperti besi dan balok kayu untuk menjebol terali.
Pihak Lapas baru menyadari kaburnya para napi sekitar 10 menit setelah kejadian, saat petugas mendapati pintu blok C telah terbuka dan sebagian besar tahanan sudah tidak berada di tempat. Suasana sempat mencekam dan petugas melakukan penyisiran cepat di sekitar lapas.
Keterlibatan Anggota KKB Perbesar Ancaman Keamanan
Keberadaan 11 anggota KKB dalam daftar napi yang melarikan diri menambah kerisauan di kalangan masyarakat dan aparat keamanan. Pasalnya, beberapa dari mereka diketahui memiliki rekam jejak terlibat dalam penyerangan terhadap aparat dan fasilitas umum di daerah pegunungan Papua.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri mengatakan, “Kami segera mengerahkan personel tambahan untuk menyisir wilayah sekitar Nabire dan jalur-jalur pegunungan. Ini bukan hanya pelarian napi biasa. Potensi ancaman keamanan meningkat drastis.”
Langkah Cepat Aparat dan Imbauan kepada Warga
Setelah kejadian, petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Lapas langsung melakukan penyekatan dan pemeriksaan di berbagai titik keluar-masuk kota Nabire. Drone dan anjing pelacak juga diturunkan untuk membantu pelacakan di area hutan sekitar.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada, dan segera melapor jika melihat orang mencurigakan. “Keselamatan warga adalah prioritas kami. Tapi kami juga berharap kerja sama masyarakat,” ujar Bupati Nabire dalam konferensi pers.
Upaya Evaluasi Sistem Keamanan Lapas
Pasca kejadian, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan Lapas Nabire, termasuk rotasi petugas dan perbaikan infrastruktur pengamanan.
Kasus ini menambah deretan panjang permasalahan di lembaga pemasyarakatan di Papua yang selama ini kekurangan fasilitas dan petugas. Pemerhati hukum dan HAM mendorong pemerintah pusat untuk memberikan perhatian serius terhadap sistem pemasyarakatan di wilayah timur Indonesia.
Penutup: Ancaman Nyata yang Perlu Respons Cepat
Insiden kaburnya 19 napi, khususnya dengan keterlibatan anggota KKB, merupakan sinyal bahaya bagi keamanan wilayah Nabire dan sekitarnya. Penanganan cepat dan profesional menjadi kunci untuk mencegah potensi konflik yang lebih luas. Masyarakat pun diharapkan tetap waspada dan mendukung upaya aparat dalam menegakkan keamanan dan ketertiban.