Ternate, Maluku Utara — Di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi, kekayaan budaya lokal tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Salah satu contoh nyata hadir dari Kota Ternate, Maluku Utara, yang baru-baru ini memperkenalkan Batik Tubo, sebuah inovasi batik yang tergolong muda namun penuh makna lokal.

Lahir dari Semangat Melestarikan Budaya

Batik Tubo merupakan salah satu batik termuda yang lahir di Ternate. Nama “Tubo” diambil dari sebuah kawasan di Pulau Ternate yang memiliki nilai historis dan kultural penting dalam sejarah Kesultanan Ternate. Batik ini pertama kali diperkenalkan oleh para pelaku UMKM lokal yang ingin mengangkat kembali identitas budaya khas Maluku Utara ke kancah nasional bahkan internasional.

Meskipun baru dikenal dalam beberapa tahun terakhir, batik ini telah menyedot perhatian banyak kalangan, baik dari sektor pariwisata, akademisi, hingga pegiat budaya. Motif-motif yang diusung  umumnya terinspirasi dari alam Ternate, seperti gunung api, bunga cengkeh, rempah-rempah, serta corak khas arsitektur benteng kolonial.

Motif Khas dan Proses Produksi yang Unik

Yang membuat batik ini menonjol adalah motif-motifnya yang unik dan penuh filosofi. Misalnya, motif “Gunung Gamalama” melambangkan keteguhan dan kekuatan masyarakat Ternate, sedangkan motif “Cengkeh dan Pala” merepresentasikan peran Ternate sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dunia pada masa lampau.

Proses produksinya masih dilakukan secara tradisional, dengan teknik batik tulis maupun cap yang menggunakan pewarna alami. Beberapa perajin bahkan mengembangkan teknik eco-print dengan daun khas Ternate sebagai bahan utama.

Daya Tarik Wisata dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tak hanya sebagai produk budaya, Batik Tubo juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Ternate. Banyak wisatawan yang datang khusus untuk belajar membatik atau membeli langsung dari para perajin. Pemerintah Kota Ternate pun mendukung penuh pengembangan Batik Tubo sebagai bagian dari program ekonomi kreatif dan pelestarian budaya.

Selain itu, batik ini juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga dan pemuda lokal yang dilibatkan dalam proses produksi dan pemasaran.

Menuju Pasar Nasional dan Internasional

Saat ini, Batik Tubo sedang dalam proses untuk mendapatkan pengakuan secara resmi sebagai batik khas Ternate melalui sertifikasi kekayaan intelektual. Langkah ini diharapkan mampu melindungi karya budaya ini dari klaim pihak luar dan memperluas pasar batik ini hingga ke luar negeri.

Berbagai pameran kerajinan dan fashion show telah menjadi ajang promosi efektif bagi Batik Tubo. Dengan strategi pemasaran digital yang terus dikembangkan, Batik Tubo optimis bisa menjadi salah satu ikon batik Indonesia dari wilayah timur.

Penutup

Batik Tubo bukan sekadar kain bermotif. Ia adalah simbol identitas dan semangat warga Ternate. Meski usianya masih muda, batik ini membuktikan bahwa budaya lokal bisa bersaing di era modern.

Kini, Batik Tubo mulai sejajar dengan batik-batik ternama lainnya di Indonesia. Ia menjadi simbol baru kebanggaan Maluku Utara.