Serangan Mendadak Rudal Iran ke Pangkalan Militer AS di Qatar

Pada Senin pagi waktu setempat, ketegangan geopolitik kembali meningkat. Iran meluncurkan rudal ke salah satu pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar. Serangan ini terjadi di tengah konflik yang terus memanas di kawasan Timur Tengah.

Pangkalan yang menjadi sasaran adalah Al-Udeid Air Base. Fasilitas ini merupakan pusat operasional utama militer AS di Teluk Persia. Warga sekitar melaporkan adanya ledakan keras sekitar pukul 04.30 waktu setempat. Asap hitam pekat membumbung dari area yang terkena serangan.

Iran Klaim Bertanggung Jawab

Media pemerintah Iran menyatakan bahwa serangan ini adalah respons atas “agresi militer AS terhadap kepentingan Iran.” Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, mengatakan rudal yang digunakan adalah tipe balistik jarak menengah.

Rudal Iran tersebut diklaim memiliki akurasi tinggi. “Setiap ancaman terhadap Iran akan kami balas secara langsung dan tegas,” ujar Salami dalam pernyataan yang disiarkan televisi nasional.

Respons AS dan Sekutu

Pentagon menyebut serangan menyebabkan kerusakan di beberapa titik. Namun, tidak ada laporan korban jiwa dari pihak militer AS. Pemerintah AS sedang menyelidiki asal rudal dan sistem pertahanan yang mampu mengintersepsi sebagian proyektil.

Beberapa negara sekutu AS, termasuk Inggris dan Jerman, mengecam keras serangan tersebut. Mereka mendesak Iran untuk menghentikan aksi provokatif yang bisa memperburuk situasi. Tindakan ini dianggap berpotensi memicu konflik lebih luas di kawasan Teluk.Iran

Potret dan Spesifikasi Rudal Iran

Gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan serpihan rudal. Jenisnya diduga adalah “Fateh-110,” rudal balistik jarak pendek buatan Iran. Rudal ini memiliki jangkauan hingga 300 kilometer.

Analis militer menyebut rudal Iran ini sangat presisi. Senjata tersebut dirancang untuk menghantam pangkalan militer dan target strategis lainnya.

Dampak Geopolitik dan Kekhawatiran Global

Serangan ini memperparah hubungan Iran dan AS yang sudah tegang. Ketegangan sebelumnya dipicu isu nuklir dan sanksi ekonomi. Para pengamat memperingatkan bahwa konflik ini bisa berkembang menjadi konfrontasi berskala besar di Teluk Persia.

Dewan Keamanan PBB akan menggelar sidang darurat. Agenda utama sidang adalah meredakan ketegangan dan mencari solusi diplomatik atas konflik yang terus berkembang ini.